Aku Ingin Mereka Bahagia

(kasih sayang seorang dai)

Suatu hari, Al-Imam Ma’ruf A-Karkhy duduk-duduk bersama para muridnya si tepian sungai Dajlah, Baghdad. Seketika, dihadapan mereka lewat sebuah perahu yang dipenuhi suara gaduh. Ternyata para penumpangnya tengah asik bermusik ria sambil mabuk-mabukan. Melihat pemandangan seperti itu, serta merta murid beliau berkata,

 “Syaikh, coba lihat itu. Berani-beraninya mereka bermaksiat, padahal mereka berada di atas air. Berdoalah kepada Allah agar mereka celaka”.

Sang Imam pun langsung  menegadahkan tangan ke langit da berdoa,

“إلهي وسيدي!، كما فرحتهم في الدنيا أسألك أن تفرحهم في الآخرة!”

“Duhai Tuhanku, sebagaimana Engkau memberi mereka kesenangan di dunia ini, anugrahilah mereka kesenangan di akhirat nanti.”

“Syaikh”, tegur muridnya, “kita kan minta anda berdoa agar mereka celaka!?”

Syaikh menjawab, “Jika Allah hendak menganugrahi mereka kesenangan di akhirat nanti, niscaya Dia akan membuat mereka bertaubat di dunia. Toh, hal itu tidak merugikan kalian bukan?” (Shifahtus Shofwah, Ibnul Jauzi)